Kisah Nabi Musa Lanjutan 4 Bani Isra'il Mengembara Tidak Memiliki Tempat Tinggal Yang Menetap.

advertise here
Fauzilblog001.blogspot.com ~ Melanjutkan kisah yang sebelumnya audah saya publikasikan, dengan judul: Kisah Nabi Musa Lanjutan 3 Kaum Bani Isra'il Menyembah Patung Anak Lembu.

Bani Isra'il mengembara tidak memiliki tempat tinggal yang menetap.

Tidak sedikit yang Allah S.w.t karuniakan untuk kaum Bani Isra'il, Mereka telah dibebaskan dari kekuasaan Fir'aun yang kejam yang telah menindas mereka berabad-abad lamanya, mereka melihat bagaimana Allah S.w.t telah membinasakan Fir'aun yang ditenggelamkan di laut merah, lalu ketika mereka berada di tengah-tengah padang pasir yang kering dan tandus, Allah S.w.t telah memancarkan air dari batu dan menurunkan makanan "Manna dan Salwa" untuk keperluan mereka.

Selain itu semua Allah S.w.t telah mengutus beberapa rasul dan nabi dari golongan mererka sendiri untuk memberi petunjuk dan bimbingan untuk mereka, Akan tetapi karunia dan nikmat yang telah Allah S.w.t berikan untuk mereka tidak membuat sifat-sifat mereka berubah, sifat yang tidak mengenal syukur kepada Allah S.w.t atas semua yang telah di karuniakan kepada mereka, dan mereka pun tetap keras kepala dan selalu membangkang perintah Allah S.w.t yang diwahyukan kepada rasul-Nya.

Allah S.w.t memberi wahyu kepada Nabi Nabi Musa untuk memimpin kaumnya pergi ke Palestin, sebuah tempat suci yang telah dijanjikan oleh Allah S.w.t kepada Nabi Ibrahim untuk menjadi tempat tinggal anak cucunya tetapi mereka membangkang dan tidak mau melaksanankan perintah itu, Alasan mereka adalah karena mereka harus menghadapi suku "Kana'aan" yang menurut anggapan mereka adalah orang-orang yang kuat dan perkasa yang tidak dapat dikalahkan dan diusir dengan beradu kekuatan, Mereka tidak mempercayai janji Allah S.w.t melalui Nabi Musa, bahwa dengan pertolongan-Nya mereka akan dapat mengusir suku Kan'aan dari kota Ariha untuk dijadikan tempat pemukiman mereka selama-lamanya.
Mereka berkata kepada Nabi Musa: "Hai Nabi Musa, kami tidak akan memasuki Ariha sebelum suku Kan'aan itu keluar dari Ariha, kami tidak mampu untuk menghadapi mereka dengan kekuatan fizik, kerana mereka telah terkenal sebagai orang-orang yang kuat dan perkasa, Pergilah engkau berserta Tuhanmu memerangi dan mengusir orang-orang suku Kan'aan itu dan tinggalkanlah kami di sini sambil menanti hasil perjuanganmu".

Nabi Musa pun marah melihat sikap kaumnya yang pengecut itu, sikap yang tidak mau berjuang dan memeras keringat untuk mendapat tempat pemukiman, tetapi mereka ingin memperolehnya secara hadiah atau melalui mukjizat seperti yang telah mereka alami sebelumnya, dan yang menyedihkan hati Nabi Musa adalah kata-kata mengejek mereka yang menandakan bahwa dada mereka masih belum bersih dari benih kufur dan syirik kepada Allah S.w.t.


Dalam keadaan marah karena sikap kaumnya itu, Nabi Musa pun berdoa kepada Allah S.w.t: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai selain diriku dan diri saudaraku Harun, maka pisahkanlah kami dari orang-orang yang fasiq yang mengingkari nikmat dan karunia-Mu".

Dan hukuman untuk Bani Isra'il karena telah menolak perintah Allah S.w.t untuk memasuki Palestin, Allah S.w.t pun mengharamkan mereka untuk memasuki negeri itu selama empat puluh tahun dan selama itu mereka akan mengembara berkeliaran di atas bumi Allah S.w.t tanpa mempunyai tempat tinggal yang tetap, Mereka pun hidup dalam kebingungan sampai musnahlah mereka semuanya dan datang menyusul generasi baru yang akan mewarisi negeri yang suci itu seperti yang telah janjikan oleh Allah S.w.t kepada Nabi Ibrahim A,s.

Kisah musa menghidupkan mayat.

Salah satu dari beberapa mukjizat yang telah di berikan oleh Allah S.w.t untuk Nabi Nabi Musa adalah penyembelihan sapi yang terkenal dengan sebutan sapi Bani ISra'il.

Dikisahkan bahwa ada seorang anak laki-laki putera tunggal dari seorang yang kaya-raya ia memperoleh warisan harta peninggalan yang besar dari ayahnya yang telah wafat tanpa meninggalkan seorang pewaris selain putera tunggalnya itu, saudara-saudara sepupunya pun iri dan ingin menguasai harta peninggalan yang besar itu atau setidak-tidaknya mereka mendapatkan bagian, namun kerana menurut hukum yang berlaku pada waktu itu adalah seperti itu, maka mereka bersekongkol untuk membunuh saudara sepupu pewaris itu, sehingga jika dia mati maka hak atau warisan yang besar itu akan jatuh untuk mereka.

Pembunuhan itu pun berlangsung sesuai dengan apa yang telah rencanakan, lalu mereka datang kepada Nabi Musa untuk melaporkan bahwa mereka telah menemukan saudara sepupunya mati terbunuh oleh seorang yang tidak dikenal identitinya, mereka berharap Nabi Musa dapat menguak tabir yang menutupi pembunuhan itu serta mencari tau siapakah pembunuh sepupunya itu.

Kemudian Nabi Musa pun memohon pertolongan Allah S.w.t, dan Allah S.w.t pun menwahyukan kepada Nabi Musa agar dia menyembelih seekor sapi dan setelah itu dengan lidah sapi yang telah di sembelih itu maka buatlah untuk memukul mayat korban mati itu, dengan izin Allah S.w.t bangunlah mayat tersebut dan memberitahukan siapakah yang sebenarnya telah melakukan pembunuhan atas dirinya (diri mayat, atau penerima waris yang di bunuh tadi).

ketika Nabi Musa menyampaikan apa yang telah diwahyukan oleh Allah S.w.t itu kepada kaumnya Nabi Musa pun ditertawakan dan diejek karena akal mereka tidak bisa menerima bahwa hal seperti itu manamungkin bisa terjadi, mereka lupa jika Allah S.w.t telah berkali-kali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yang telah diberikan kepada Nabi Musa yang kadang-kadang memang hebat susah untuk diterima oleh akal manusia, mereka pun berkata kepada Nabi Musa dengan sikap mengejek: "Apakah dengan cara itu engkau bermaksud menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan orang? tetapi jika memang cara yang engkau usulkan itu adalah wahyu dari Allah S.w.t, maka coba engkau bertanya kepada Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yang harus kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak salah memilih sapi untuk kami sembelih?".


Nabi Musa pun menjawab: "Menurut petunjuk Allah S.w.t, yang harus disembelih itu adalah sapi betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai untuk membajak tanah atau mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya".

lalu seketika itu segrra dikirimkan orang ke pelosok desa dan kampung-kampung untuk mencari sapi yang telah dimaksudkan itu dan akhirnya di temukan sapi tersebut, yang di miliki oleh seorang anak yatim piatu dan sapi itu adalah satu-satunya harta peninggalan ayahnya, Ayah anak yatim itu adalah seorang fakir miskin yang soleh, ahli ibadah yang tekun, yang pada saat mendekati waktu wafatnya, berdoalah kepada Allah S.w.t memohon perlindungan untuk putera tunggalnya yang tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa selain seekor sapi itu, maka berkat doa ayah yang soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dengan harga yang berlipat ganda karena memenuhi syarat dan sifat-sifat yang diisyaratkan oleh Nabi Musa untuk disembelih.


Setelah sapi itu disembelih, segera diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya pada tubuh mayat, dan dengan izin Allah S.w.t mayat tersebut pun hidup kembali lalu menceritakan kepada Nabi Musa dan para pengikutnya bagaimana dia telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.

Itulah mukjizat Allah S.w.t yang kesekian kalinya telah diperlihatkan kepada Bani Isra'il yang keras kepala itu, namun mereka belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat congkak dan membangkang yang masih melekat di hati mereka.

Sekiranya kisah ini menarik silahkan di share ya juragan, untuk kelanjutan kisahnya nanti saya update di fauzilblog001.blogspot.com jadi tetaplah untuk terus menengok blog saya ini, terimakasih.

Updated kelanjutan kisah di atas dengan judul: Kisah Nabi Musa Lanjutan 5 Perjalanannya Menjadi Murit Nabi Khidhir.