Kisah Nabi Syu'aib Yang Telah Di Anggap Gila Oleh Kaumnya

advertise here
Fauzilblog001.blogspot.com, kali ini berlanjut ke lisah nabi Syu'aib ya sahabat langsung saja yuk kita simak kisahnya.

Kepada kaum Madyan, Allah mengutus seorang Rasul yaitu Nabi Syu'aib, Dia Nabi Syu'aib mengajak mereka untuk meninggalkan persembahan mereka kepada Aikah, sebuah benda mati yang tidak bermanfaat atau bermudharat dan sebagai gantinya lakukanlah persembahan dan sujud hanya  kepada Allah Yang Maha Esa, Pencipta langit dan bumi termasuk sebidang tanah yang mereka puja sebagai tuhan mereka.


Nabi Syu'aib menyuruh mereka untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah dan merugikan bagi sesama manusia serta mengakibat kerusakan dan kebinasaan masyarakat. Mereka diajak oleh Nabi Syu'aib untuk  jujur terhadap diri sendiri dan terutama kepada orang lain, berhenti merampas hak milik orang lain juga menindas orang-orang lemah dan miskin.

mereka di ingatkan oleh Nabi Syu'aib atas nikmat Allah yang sudah memberikan mereka tanah yang subur serta kemakmuran yang berlimpah dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat. Semua itu patut di imbangi dengan rasa bersyukur dan bersujud kepada Allah yang Maha Esa yang akan melipat gandakan nikmat-Nya kepada orang-orang yang beriman dan bersyukur.

Di ingatkan pula kepada Nabi Syu'aib jika mereka tidak mahu sedar dan kembali ke jalan yang benar mengikuti ajaran dan perintah Allah yang dibawanya, maka Allah akan mencabut semua nikmat yang sudah di berikan kepada mereka, bahkan Allah akan menurunkan azab untuk mereka di dunia, azab yang berbeda dengan azab yang menanti mereka kelak di akhirat ketika di bangkitkan kembali dari kubur.

Nabi Syu'aib pun ber cerita tetang azab yang telah di turunkan Allah pada kaum sebelum nya yaitu: kaum Nuh, kaum Hud, kaum Saleh. Mereka semua telah di binasah kan dari muka bumi ini karena keangkuhan mereka yang tidak mau mengikuti ajaran nabi-nabi yang telah diutus oleh Allah kepada Mereka. Nabi Syu'aib juga mengingatkan kepada mereka ingatlah bahwa kalian akan mengalami nasib yang sama dengan apa yang telah dialami oleh kaum-kaum itu jika mereka tetap melakukan persembahan yang bathil serta tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk dan jahat.

Dakwah Nabi Syu'aib disambut oleh mereka terutama penguasa, pembesar serta orang-orang kaya dengan ejekan dan Mereka berkata: "apa cuma karana solatmu, engaku memerintah kami untuk tidak menyembah apa yang sudah kami sembah sepanjang hidup kami. Persembahan ini lah yang telah dilakukan oleh nenek moyang kami dan diwariskan kepada kami. Dan apakah karena solatmu juga engkau menyuruh kami meninggalkan cara hidup sehari-hari kami yang nyata telah membawa kemakmuran dan kebahagian bagi kami bahkan sudah menjadi adat istiadat kami turun temurun. sebenarnya kami tidak tau apa tujuanmu dan apa maksudmu dengan ajaran-ajaran baru yang engkau serukan kepada kami. sepertinya engkau sudah gila Syu'aib."

Nabi Syu'aib masih ber sabar dengan kelapangan dada. Ia sesekali tidak menyambut kata-kata kasar kepada mereka dengan marah atau membalasnya dengan kata-kata yang kasar pula. Bahkan Nabi Syu'aib semakin bersikap lemah lembut dalam dakwahnya dengan menggugah hati nurani dan akal agar mereka dapat memikirkan apa yang telah ia katakan kepada mereka. namun ternyata semua yang di lakukan Nabi Syu'aib sia-sia, kemudian berkatalah Nabi Syu'aib kepada mereka:" Mereka akan menerima balasan dari Allah yang telah mengutuskannya sebagai rasul yang dibebani amanat untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kaumnya sendiri."

Kaum Syu'aib pun merasa jengkel melihat Nabi Syu'aib terus menerus berdakwah bertabligh pada setiap kesempatan dan di mana saja ia menemui orang berkumpul. Penghinaan dan ancaman dilontar kepada Nabi Syu'aib dan para pengikutnya, mereka akan di usir dan akan di keluarkan dari Madyan jika mereka tidak mau menghentikan dakwahnya.

Mereka berkata kepada Nabi Syu'aib dengan nada mengejek: "Kami tidak mengerti apa yang kamu katakan. Nasihat-nasihatmu tidak mempunyai tempat di dalam hati kami. Engkau adalah orang gila, rendah kedudukan dalam pergaulan maka tidak mungkin engkau dapat mempengaruhi atau memimpin kami yang memiliki fikiran lebih kuat dan berkedudukan lebih tinggi daripadamu. jika tidak kerana kerabatmu yang kami segani dan hormati, maka kamu sudah kami rejam dan sisihkan dari pergaulan kami."

Nabi Syu'aib pun menjawab: "aku tidak akan menghentikan dakwahku ini tentang risalah Allah yang telah diamanahkan kepadaku dan janganlah kamu berharap bahwa aku dan pengikutku akan kembali mengikuti agamamu dan adat-istiadatmu yang sesat. ketika Allah telah memberi hidayahnya kepada kami. Allah Yang Maha Berkuasa dan bukan sanad kerabatku, Dialah yang memberi tugas kepadaku dan Dia pula akan melindungiku dari segala gangguan dan ancaman. Adakah sanak saudaraku yang engkau lebih segani daripada Allah yang Maha Berkuasa?"

Sejak Nabi Syu'aib berdakwah menyampaikan risalah Allah kepada kaum Madyan, Nabi Syu'aib berhasil menyedarkan hanya sebagian kecil dari kaumnya saja, sedang sebagian yang terbesar masih tertutup hatinya oleh cahaya iman dan tauhid yang diajarkan oleh beliau. Mereka tetap keras kepala mempertahankan tradisi dan agama yang mereka warisi dari nenek moyang mereka.

Setelah Nabi Syu'aib merasa bahwa hati mereka telah tertutup rapat-rapat bagi sinar agama dan wahyu yang dia bawa dan menurut nya sudah tidak ada harapan lagi untuk mereka kembali ke jalan yang benar dan nabi Syu'aib juga sudah merasa tidak dapat lagi menarik mereka ke jalan yang lurus serta mengangkat mereka dari lembah syirik dan kemaksiatan serta pergaulan buruk, maka berdo'a lan Nabi Syu'aib kepada Allah agak menurunkan azzab siksanya kepada kaum Madyan sebagai wujud-Nya dan juga sebagai peringatan bagi generasi-generasi yang akan datang.
Allah pun mendengar dan mengabulkan do'a Nabi Syu'aib, maka keudian diturunkanlah lebih dahulu di atas mereka hawa udara yang sangat panas yang mengeringkan kerongkongan karena haus yang tidak dapat dihilangkan dengan air dan membakar kulit yang tidak dapat diubati dengan berteduh di bawah atap rumah atau pohon-pohon.

Di dalam keadaan mereka yang sedang bingung, panik berlari-lari ke sana ke mari, mencari perlindungan dari terik panasnya matahari yang membakar kulit dan dari rasa dahaga karena keringnya kerongkong tiba-tiba terlihat di atas kepala mereka gumpalan awan hitam yang tebal, lalu berlarilah mereka ingin berteduh awan hitam tersebut. Namun setelah mereka berada di bawah awan hitam itu seraya berdesak-desakan jatuhlah dari atas kepala mereka percikan api dari awan hitam itu yang diiringi oleh suara petir dan suara ledakan yang sangat dahsyat sementara bumi di bawah mereka bergoyang dengan kuatnya menjadikan mereka berjatuhan, tertimbun satu di bawah yang lain dan melayanglah jiwa mereka dengan serta-merta.

Nabi Syu'aib merasa sedih atas kejadian yang menimpa kaumnya dan berkata kepada para pengikutnya yang telah beriman: "Aku telah sampaikan kepada mereka risalah Allah, menasihati dan mengajak mereka agar meninggalkan perbuatan mungkar dan aku telah memperingatkan mereka akan datangnya siksaan Allah bila mereka tetap keras kepala, tapi mereka malah menutup telinga mereka terhadap suara kebenaran ajaran-ajaran Allah yang aku bawa, Karenanya tidak pantas jika aku sedih atas terjadinya bencana yang telah membinasakan kaumku yang kafir itu.

Begitulah sahabat sedikit kisah yang mungkit dapat menjadi sebuah pelajaran bagi lita bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa, jangan beranjak dari fauzilblog001.blogspot.com tetaplah untuk meluangkan sedikit waktu kalian dan menengok fauzilblog001.blogspot.com karena masih banyak kisah-kisah seru lainya, terimakasih