Kisah Nabi Musa Lanjutan 1 Adu Kekuatan Dengan Para Penyihir Raja Fir'aun.

advertise here
Fauzilblog001.blogspot.com, kisah ini adalah lanjutan dari Kisah Nabi Musa Yang Di Angkat Menjadi Nabi Dan Di Berikan Dua Mukjizat Dari Allah S.w.t. Langsung saja simak kisahnya gan...!!!
Raja Fir'aun yang telah berkekuasaan di Mesir dengan rakyatnya yang terdiri dari bangsa Egypt yang merupakan penduduk peribumi dan bangsa Isra'il yang merupakan golongan pendatang, hidup dalam suasana penindasan, tidak merasa aman bagi nyawa dan harta benda mereka, tindakan sewenang-wenang oleh pemerintahan terutama ditujukan kepada Bani Isra'il yang tidak pernah diberi kesempatan untuk hidup tenang, mereka di suruh kerja paksa dan diharuskan membayar berbagai pungutan yang tidak dikenakan terhadap penduduk bangsa Egypt, bangsa Fir'aun sendiri.

Selain kekejaman, penindasan dan pemerasan yang ditimpakan oleh Fir'aun terhadap rakyatnya terutama kaum Bani Isra'il, fir'aun juga menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan yang harus disembah dan dipuja, fir'aun semakin jauh membawa rakyatnya ke jalan yang sesat tanpa pedoman tauhid dan iman, sehingga semakin dalamlah mereka terjerumus ke lembah kemaksiatan dan kerusakan moral dan akhlak.
Maka dalam kesempatan berbincangan Allah dengan Nabi Musa secara langsung di bukit Thur Sina itu diperintahkanlah Nabi Musa oleh Allah untuk pergi kepada Fir'aun sebagai Rasul-Nya, untuk mengajak mereka beriman kepada Allah S.w.t, menyadarkan fir'aun bahwa dirinya adalah makhluk Allah sebagaimana yang lainnya sama seperti rakyatnya yang tidak sepatutnya menuntut orang untuk menyembahnya sebagi tuhan dan bahwa Tuhan yang wajib disembah olehnya dan oleh semua manusdia adalah Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta ini.

Nabi Nabi Musa dalam perjalanannya menuju kota Mesir setelah meninggalkan Madyan, selalu dibayang oleh ketakutan kalau-kalua peristiwa pembunuhan yang telah dilakukan sepuluh tahun yang lalu itu, belum terlupakan dan masih belum hilang dari ingatan para pembesar kerajaan Fir'aun, dia tidak menutup kemungkinan jika mereka akan melakukan pembalasan terhadap perbuatan yang tidak sengaja itu dengan hukuman pembunuhan atas dirinya bila dia sudah berada di tengah-tengah mereka, dia hanya terdorong rasa rindunya yang dalam kepada mesir dengan memberanikan diri kembali ke Mesir tanpa memperdulikan akibat yang mungkin akan dihadapi.

Jika saat Nabi Musa berangkat dari Madyan dan selama perjalannya ke Thur Sina, Nabi Musa dibayangi dengan rasa takut dengan pembalasan Fir'aun, Maka dengan perintah Allah yang berfirman: "Pergilah engkau kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas" rasatakut Nabi Musa pun di buangnya jauh-jauh dan Nabi Musa bertekad akan melaksanakan perintah Allah S.w.t untuk menghadapi Fir'aun apa pun yang akan terjadi pada dirinya.

Nabi Musa berkata kepada Allah: "Aku telah membunuh seorang di antara mereka, maka aku kawatir mereka akan membalas dengan cara membunuhku pula, berikanlah saya pembantu dari keluargaku sendiri, yaitu saudaraku Harun untuk menemaniku dalam melakukan tugasku dan menguatkan tekadku menghadapi orang-orang kafir itu, apalagi Harun saudaraku itu lebih lancar lidahnya dalam mengolah kata dan lebih cerdas daripada diriku ini untuk berdebat dan bermujadalah dengan mereka".


Allah S.w.t pun mengabulkan permohonan Nabi Musa, maka digerakkanlah hati Harun yang waktu itu masih berada di Mesir untuk pergi menemui Nabi Musa dan mendampinginya. pergilah mereka ke istana Fir'aun dengan diiringi firman Allah: "Janganlah kamu berdua takut dan kawatir akan disiksa oleh Fir'aun, Aku menyertai kamu berdua dan Aku maha mendengar serta melihat dan mengetaui apa yang akan terjadi antara kamu dan Fir'aun, Berdakwahlah kamu kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut sdarkanlah dia dari kesesatannya dan ajaklah dia untuk beriman dan bertauhid kepada-Ku, meninggalkan kezalimannya dan kecongkakannya, siapa tau dengan sikap lemah lembut kamu berdua dia akan ingat kepada kesesatan dirinya dan takut akan akibat kesombongan dan kecongkaannya".

Nabi Musa dan Harun pun memiliki kesempatan untuk menemui raja Fir'aun yang menyatakan dirinya sebagai tuhan itu, setelah menempuh beberapa rintangan yang harus dilalui oleh orang yang ingin bertemu dengan raja pada waktu itu, Pertemuan Nabi Musa dan Harun dengan Fir'aun dihadiri pula oleh beberapa anggota pemerintahan dan para penasihatnya.

Bertanya Fir'aun kepada mereka berdua: "Siapakah kamu berdua ini?"
Nabi Musa menjawab: "kami, Nabi Musa dan Harun kami adalah suruhan Allah kepadamu agar engkau membebaskan Bani Isra'il dari perbudakan dan penindasanmu dan menyerahkan meeka kepada kami agar menyebah kepada Allah dengan leluasa dan menghindari siksaan darimu,"
Fir'aun yang segera mengenal Nabi Musa berkata kepadanya: "Bukankah engkau adalah Nabi Musa yang telah kami asuh sejak bayi dan tinggal bersama kami dalam istana sampai mencapai usdia remajamu, mendapat pendidikan dan pengajaran yang menjadikan engkau pandai? dan bukankah kamu yang melakukan pembunuhan terhadap golongan kami? Sudahkah engkau lupa itu semuanya dan tidak ingat akan kebaikan dan jasa kami kepada kamu?"
Nabi Musa menjawab: "engkau telah memelihara aku ketika aku masih bayi hingga menginjak dewasa, itu semua bukanlah suatu jasa yang dapat engkau banggakan, Karena jatuhnya aku ke dalam tangan mu adalah akibat kekejaman dan kezalimanmu ketika engkau memerintah bala tentaramu agar orang-orangmu menyembelih setiap bayi laki-laki yang lahir, sehingga ibuku terpaksa membuangku dan terapung di permukaan sungai Nil di dalamsebuah peti yang kemuddian isterimu memungutku dan selamatlah aku dari penyembelihan yang engkau perintahkan waktu itu, Sedangkan mengenai pembunuhan yang telah aku lakukan itu adalah akibat godaan syaitan yang menyesatkan, namun peristiwa itu akhirnya menjadi suatu rahmat dan barakah yang terselubung bagiku, Sebab didalam perantauanku setelah aku melarikan diri dari negerimu, Allah memberikanku hikmah dan ilmu serta mengutuskan aku sebagai Rasul dan Nabi-Nya, maka sebagai Rasul datanglah aku kepadamu atas perintah Allah untuk mengajak engkau dan kaummu menyembah Allah dan meninggalkan kezaliman dan penindasanmu terhadap Bani Isra'il," dan Fir'aun bertanya: "Siapakah Tuhan yang engkau sebut-sebut itu, hai Nabi Musa? apakah ada tuhan di atas bumi ini selain aku yang patut di sembah dan dipuja?" Nabi Musa menjawab: "Ya, yaitu Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu serta Tuhan seluruh alam,"
Tanya Fir'aun: "Siapakah Tuhan seluruh alam itu?"
Nabi Musa menjawab: "dialah Tuhan langit dan bumi dan segala apa yang ada antara langit dan bumi,"
Berkata Fir'aun kepada para penasihatnya dan pembesar-pembesar kerajaan yang berada disekitarnya, Sesungguhnya Rasul yang diutuskan kepada kamu ini adalah seorang yang gila kemuddia dia balik bertanya kepada Nabi Musa dan Harun: "Sdiapakah Tuhan kamu berdua?"
Nabi Musa menjawab: "Tuhan kami adalah Tuhan yang telah memberikan kepada tdiap-tdiap makhluk sesuatu bentuk kejadiannya, kemuddian memberi petunjuk kepadanya,"
Fir'aun bertanya: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu yang tidak mempercayai apa yang engkau ajarkan ini dan malahan menyembah berhala dan patung-patung?"
Nabi Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, Jika Dia telah menurunkan azab dan siksanya kepada mereka maka itu karena kecongkakan dan kesombongan serta ketidak mauan mereka kembali ke jalan yang benar, Jika Dia menunda azab dan siksa bagi mereka hingga hari kdiamat, maka itu adalah kehendak-Nya dan hikmahnya kami belum mengetahuinya, Allah telah mewahyukan kepada kami bahwa azab dan siksanya adalah jalan yang benar,"
Ketika Fir'aun yang sudah tidak berdaya menolak ucapan dari Nabi Musa yang tegas dan berani merasa tersinggung karena kehormatannya sebagai raja telah ter coreng oleh perkataan Nabi Musa lalu fir'aun menujukan amarahnya dan berkata kepada Nabi Musa dengan mengancam: "Hai Nabi Musa! jika engkau mengakui tuhan selain aku, maka pasti engkau akan kumasukkan ke dalam penjara,"
Nabi Musa menjawab: "Apakah engkau akan memenjarakan aku walaupun aku dapat memberikan kepadamu tanda-tanda yang membuktikan kebenaran dakwahku?"
Fir'aun menentang dengan berkata: "Datangkanlah tanda-tanda dan bukti-bukti yang nyata yang dapat membuktikan kebenaran kata-katamu jika engkau memang benar-benar tdiak berdusta,"
menjawab tentangan dari Fir'aun yang meminta bukti atas kebenarannya Nabi Musa meletakkan tongkat mukjizatnya di depan fir'aun dan berubah lah tongkat Nabi Musa menjadi seekor ular besar yang melihat ke arah  Fir'aun, Karena ketakutan fir'aun pun lari dari singgahsananya melarikan diri sambil berkata kepada Nabi Musa: " Hai Nabi Musa demi asuhanku kepadamu selama delapan belas tahun panggillah kembali ularmu itu," Kemuddian dipeganglah ular itu oleh Nabi Musa dan kembali menjadi tongkat biasa.

Berkata kembali Fir'aun kepada Nabi Musa setelah hilang dari rasa takutnya: "Adakah bukti yang dapat engkau tunjukkan kepadaku?"
"Ya, lihatlah," Nabi Musa menjawab serta memasukkan tangannya ke dalam saku bajunya, Kemuddian tatkala tangannya dikeluarkan dari sakunya, bersinarlah tangan Nabi Musa itu menyilaukan mata Fir'aun itu dan orang-orang yang sedang berada disekelilingnya,
Fir'aun sebagai raja yang menyatakan dirinya sebagai tuhan tentu tidak akan mudah begitu saja menyerah kepada Nabi Musa bekas anak pungutnya walaupun kepadanya telah diperlihatkan dua mukjizat, dia bahkan berkata kepada kaumnya yang dia kawatir akan terpengaruh oleh kedua mukjizat Nabi Musa itu bahwa itu semuanya adalah perbuatan sihir, Nabi Musa dan Harun adalah ahli sihir yang mahir yang datang dengan maksud menguasai Mesir dan para penduduknya dengan kekuatan sihirnya itu,
Fir'aun di beri nasehat oleh penasihatnya yang dikepalai oleh Haman agar mematahkan sihir Nabi Musa dan Harun itu dengan mengumpulkan ahli-ahli sihir yang terkenal dari seluruh daerah kerajaan untuk bertanding melawan Nabi Musa dan Harun, nasehat haman pun disetujui oleh Fir'aun yang merasa itu adalah fikiran yang tepat dan jalan yang terbaik untuk melumpuhkan kedua mukjizat Allah yang mereka anggap sebagai sihir, nasihat itu lalu ditawarkan kepada Nabi Musa yang tanpa ragu-ragu menerima tentangan dari Fir'aun untuk bertanding melawan ahli-ahli sihir, Nabi Musa berkeyakinan penuh bahwa dengan perlindung Allah dia akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan itu, pertandingan antara pengguna sihir yang diilhami oleh syaitan melawan mukjizat yang berikan oleh Allah S.w.t.
Berdatangan lah penduduk kota menuju ke tempat yang telah ditentukan untuk menyaksikan perlumbaan menyihir yang pertama kalinya di adakan di kota Mesir, dan ahli-ahli sihhir yang terpandai yang telah dikumpulkan dari seluruh wilayah kerajaan masing-masing membawa tongkat, tali dan lain-lain alat sihirnya, mereka cukup bersemangat dan akan berusaha untuk memenangkan pertandingan tersebut, mereka telah di janjikan oleh Fir'aun akan diberi haddiah dan wang dalam jumlah yang besar bila berhasil mengalahkan Nabi Musa dengan mematahkan sihirnya.

dinyatakanlah oleh Fir'aun bahwa pertandingan dimulai, Kemuddian atas persetujuan Nabi Musa dipersilakan para lawannya beraksi lebih dahulu mempertujukan kepandai sihirnya,
Segeralah ahli-ahli sihir Fir'aun menujukan aksinya melemparkan tongkat dan tali-temali mereka ke tengah-tengah lapangan, Nabi Musa merasa takut waktu terbayang kepadanya bahwa tongkat-tongkat dan tali-tali itu seakan-akan adalah ular-ular yang merayap cepat, Namun Allah tidak membiarkan utusan-Nya untuk berkecil hati dalam menghadapi tipu-daya orang-orang kafir itu, Allah berfirman kepada Nabi Musa disaat dia merasa cemas itu: "Janganlah engkau takut dan cemas hai Nabi Musa! engkau adalah yang lebih unggul dan akan menang dalam pertandingan ini, lemparkanlah yang ada ditanganmu segera".

Ahli-ahli sihir yang pandai dalam sihirnya itu tercengang ketika melihat ular besar yang menjelma dari tongkat Nabi Musa menelan ular-ular dan segala apa yang terbayangsebagai hasil tipu sihir mereka, mereka segera menyerah kalah bertunduk dan bersujud kepada Allah dihadapan Nabi Musa seraya berkata: "Itu bukanlah perbuatan sihir yang kami kenal yang diilhamkan oleh syaitan tetapi sesuatu yang digerakkan oleh kekuatan ghaib yang mengatakan kebenaran kata-kata Nabi Musa dan Harun maka tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mempercayai risalah mereka dan beriman kepada Tuhan mereka sesudah apa yang kami lihat dan saksikan dengan mata kepala kami sendiri".

Lalu Fir'aun seorang raja yang congkak dan sombong yang menuntut persembahan dari rakyatnya sebagai tuhan segera membelalakkan matanya tanda marah dan jengkel melihat ahli-ahli sihirnya begitu cepat menyerah kalah kepada Nabi Musa bahkan menyatakan beriman kepada Tuhannya dan kepada kenabdiannya serta menjadi pengikut-pengikutnya, Tindakan mereka itu dianggap sebagai pelanggaran terhadap kekuasaannya, Fir'aun berkata kepada mereka: "Apakah kalian berani beriman kepada Nabi Musa dan menyerah kepada keputusannya sebelum aku izinkan?" Bukankah ini suatu kong kalikong kalian dengan Nabi Musa untuk menjatuhkanku? Nabi Musa dapat mengalahkan kalian karena dia mungkin adalah guru dan pembesar yang telah mengajarkan seni sihir kepada kalian dan kalian telah mengatur bersama-samanya sandiwara ini di depanku, Aku tidak akan tinggal diam menghadapi tindakan licikmu ini, Akanku potong tangan dan kaki kalian serta akanku salibkan kalian semua pada pangkal pohon kurma sebagai hukuman dan balasan bagi tindakan kalian itu".

Ancaman yang telah di ucapkan Fir'aun itu disambut mereka dengan sikap dingin dan acuh tak acuh, Karena Allah telah membuka mata hati mereka dengan cahaya iman sehingga tidak akan terpengaruh dengan kata-kata kebathilan yang menyesatkan atau ancaman Fir'aun yang menakutkan, mereka sebagai orang-orang yang ahli dalam ilmu dan seni sihir dapat membedakan yang mana satu sihir dan yang mana bukan, Maka sekali mereka diyakinkan dengan mukjizat Nabi Musa yang membuktikan kebenaran kenabiannya maka keyakinan itu tidak akan dapat digoyahkan oleh ancaman apa pun, Berkata mereka kepada Fir'aun menanggapi ancamannya: "Kami telah mendpat bukti-bukti yang nyata dan kami tidak akan mengabaikan kenyataan itu hanya untuk memenuhi kehendak dan keinginanmu, Kami akan berjalan terus megikut jejak dan tuntutan Nabi Musa dan Harun sebagai pesuruh Allah yang benar, Maka terserah kepadamu memutuskan apa yang engkau inginkan, Keputusanmu hanya berlaku di dundia ini sedang kami mengharapkan pahala Allah di akhirat yang kekal dan abadi".

Fir'aun pun masih tetap keras kepala dan merasa ketakutan, karena Fir'aun malu di depan rakyatnya telah di patahkanlah semua perkataannya, ia semakin takut dan penasihatnya pun berkata kepada Fir'aun: "Apakah engkau akan terus membiarkan Nabi Musa dan kaumnya bergerak secara bebas dan meracuni rakyat dengan amcam-macam kepercayaan dan ajaran-ajaran yang menyimpang dari apa yang telah kita warisi dari nenek-moyang kita? Tidakkah engkau sedar bahwa rakyat kita makin lama makin terpengaruh oleh hasutan-hasutan Nabi Musa, sehingga lama-kelamaan nescaya kita dan tuhan-tuhan kita akan ditinggalkan oleh rakyat kita dan pada akhirnya akan hancur binasalah negara dan kerajaanmu yang megah ini,"
Fir'aun menjawab: "Apa yang kamu kawatirkan itu sudah menjadi perhatiku sejak dikalahkannya ahli-ahli sihir kita oleh Nabi Musa, Dan memang kalau kita membiarkan Nabi Musa terus meluaskan pengaruhnya di pengikut-pengikutnya yang makin lama makin bertambah jumlahnya, pasti pada akhirnya akan merusakkan adab hidup masyarakat negara kita serta membawa kehancuran dan kebinasaan bagi kerajaan kita yang megah ini, karenanya aku telah merancang akan tindakan terhadap Bani Isra'il dengan membunuh setiap orang lelaki dan hanya wanita sahaja akanku biarkan hidup,"
Rancangan jahat fir'aun diterapkan oleh pegawai dan kaki tangan kerajaannya, Aneka ragam gangguan dan macam-macam tindakan kejam ditimpakan atas Bani Isra'il yang memang menurut anggapan masyarakat, mereka itu adalah rakyat kelas kambing dalam kerajaan Fir'aun yang zalim itu, makin meningkatnya kezaliman dan penindasan yang mereka terima dari kerajaan Fir'aun, datanglah Bani Isra'il kepada Nabi Musa, mengharapkan pertolongan dan perlindungannya, Nabi Musa tidak dapat berbuat banyak pada masa itu untuk Bani Isra'il yang tertindas dan teraniaya, dia hanya menenteramkan hati mereka, bahwa akan tiba saatnya kelak,di mana mereka akan dibebaskan oleh Allah dari segala penderitaan yang mereka alami, Nabi Nabi Musa menasihati mereka agar bersabar dan bertawakkal dengan memohon kepada Allah agar Allah memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya karena Allah telah menjanjikan akan mewariskan bumi-Nya kepada ummat-ummat-Nya yang soleh, sabar dan bertakwa.

Kelanjutan kisahnya akan saya sambung lain waktu ya gan pokoknya tengok terus fauzilblog001.blogspot.com untuk melihat kisah-kisah para nabi, seru deh pokoknya ada juga beragam tutorial-tutorial menarik lo di dalamnya.

Updated lanjuta kisah di atas dengan judul: Kisah Nabi Musa Lanjutan 2 Dan Tenggelamnya Raja Fir'aun Di Laut Merah.