Kisah Nabi Shaleh Dengan Kaum Tsamud Yang Menyekutukan Allah Dengan Menyembah Berhala.

advertise here
Fauzilblog001.blogspot.com, masih dengan kisah para nabi nih... Kali ini adalah Kisa Nabi Shaleh As, di mana dalam kisah ini menceritakan nabi shaleh dengan kaum tsamud yang telah nenyekutukan Allah SWT dengan menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri, kemudian nabi shaleh di utus oleh Allah untuk menyadarkan para kafir tersebut.

Pokoknya seru deh ceritanya, langsung saja yuk kita simak kisahnya, capcus...gan!!!

Nabi Shaleh As perintah oleh Allah SWT berdakwah menyerukan kebenaran pada kaum Tsamud. Nabi Shaleh sendiri masih ada hubungan saudara dengan Tsamud dan sama-sama keturunan Sam bin Nuh. Silsilah Nabi Shaleh adalah: Nabi Shaleh bin Abid bin Asif bin Masyih bin Abid bin Hadzir bin Tsamud bin Shaleh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh. Sedangkan silsilah Tsamud: Tsamud bin Ad bin Irmi bin Shaleh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh.

Tsamud adalah keturunan 'Ad (kaum 'Ad adalah kaum pada zaman Nabi Hud). Lalu beranak pinak, sehingga terbentuklah suatu kaum atau suku yang disebut kaum Tsamud. Sedangkan, Nabi Shaleh adalah anak dari Abid, keturunan dari kaum Tsamud.

Tsamud menghuni daerah Hadramaut, daratan antara Yaman dan Syam (Syria).Tsamud ini memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan dalam bercocok tanam dan beternak. Dengan keahlian itu, kaum Tsamud hidup makmur di Hadramaut. Semua itu adalah karunia Allah yang diberikan pada kaum tsamud.

Tidak itu saja, kaum tsamud juga diberi kekuatan fisik yang tangguh. Kaum tsamud mampu mengukir gunung dan dijadikan pemandangan yang indah. Kaum tsamud juga dapat membangun gedung-gedung tinggi. Mereka juga membuat rumah-rumah di tebing-tebing dengan cara dilubangi dengan dipahat.

Akan tetapi, kaum Tsamud tidak mengenal Allah SWT. Melainkan yang mereka kenal adalah Berhala yang mereka buat sendiri yang mereka jadikan tuhan. Hukum yang di gunakan oleh kaum tsamud adalah hukum rimba. Hukum yang bertentangan dengan kemanusiaan. Hidup mereka telah menyimpang jauh dari kebenaran dan kemanusiaan. Orang-orang kaya hidup dengan kemewahan, bermabuk-mabukan, berzina, dsb. Perampokan terjadi disana-sini. Penganiayaan dan perbuatan zalim sering dijumpai setiap hari. Orang lemah menjadi budak dan diperlakukan tidak manusiawi.

Lalu, Allah SWT mengutus Nabi Shaleh untuk memberikan tuntunan yang baik dan mengenalkan Allah kepada kaum Tsamud.

Berkatalah Nabi Shaleh kepada kaum tsamud, "Wahai Saudaraku, kebiasaanmu menyembah berhala itu sangat keliru. Sesungguhnya, Tuhan yang wajib kalian sembah adalah Allah SWT."

Lalu salah seorang dari kaum tsamud bertanya,
"Hai Shaleh!!! Siapakah Allah itu?"

Nabi Shaleh pun menjawabnya,
"Dia adalah Tuhan semua manusia, semua makhluk. Dialah yang berkuasa di atas segalanya. Dialah tempat kita meminta ampunan, tempat kita memohon pertolongan dari kesulitan,"

Salah seorang dari kaum tsamud,
"Coba tunjukkan kepada kami dimana Allah itu. Bagaimana wujudnya, apakah sama dengan tuhan-tuhan kami?"

Jawab dari Nabi Shaleh,
"Masya Allah, kalian sungguh keterlaluan. Kalian tidak akan mampu melihat wujud Allah,"

Ocehan dari kaum tsamud,
"Pembual kau hai Shaleh. Kami tidak memercayai ucapanmu samasekali sebelum Engkau memberikan bukti kepada kami, mukjizatmu. Berikanlah bukti-bukti kehebatanmu sebagai nabi utusan Allah mu itu! Baru kami memercayai dan mengikutimu!" Dialog ini diterangkan di dalam Al Quran Surah Huud (11):61-62.

Dan Kaum Tsamud pun tidak memperdulikan perkataan dari Nabi Shaleh. Mereka menganggap bahwa Nabi Shaleh adalah seseorang yang gila, terkena sihir atau kerasukan setan sehingga bicaranya ngawur. Kaum tsamud hanya akan percaya apabila Nabi Shaleh dapat menunjukkan tanda-tanda kenabiannya. Dan Nabi Shaleh pun memohon kepada Allah SWT untuk memberikan mukjizat padanya.

Seketika itu Allah pun memerintahkan Nabi Shaleh untuk memukulkan tangannya ke atas permukaan batu yang ada di depannya. Setelah Nabi Shaleh melakukannya, muncullah unta yang gemuk, besar, dan bagus. Tentu saja, kandungan susunya sangat banyak. Semua Kaum Tsamud pun terperanjat. Terheran-heran, mereka pun bergumam bagai suara lebah.


Kemudian Nabi Shaleh berkata kepada kaumnya,"Hai kaumku, inilah tanda bahwa aku adalah Nabi utusan Allah SWT. Maka Sembahlah Allah, dan tinggalkan berhala-berhalamu itu. Kalian jangan mengganggu unta ajaib ini. Unta ini juga perlu air minum sebagaimana kalian minum. Jika kalian menginginkan susunya, silakan memerahnya!" Ucapan Nabi Shaleh menerangkan. Kisah tentang unta ajaib ini ada di dalam Al Quran Surah Asy-Syu'araa' 26:155-159.

Dari awal, Nabi Shaleh telah memperingatkan kaum Tsamud. Mereka dilarang untuk mengganggu unta tersebut, apalagi membunuhnya. Karena, unta tersebut bukanlah sembarang unta, melainkan mukjizat dari Allah yang di berikan Nabi Shaleh. Jika ada yang membunuhnya, dikhawatirkan Allah SWT akan murka.

Sejak mulai itu unta tersebut berkeliaran. Ia berpindah-pindah tempat kemana pun ia suka. Setiap hari, dan orang-orang mengantri untuk mendapatkan air Susu dari unta itu, dan anehnya, susu yang keluar dari unta tersebut tidak ada habisnya walaupun sudah banyak orang yang memerahnya.

Dengan adanya unta itu, sebagian dari mereka merasa gembira. Ini semua karena mereka bisa memperoleh susu setiap hari dari unta tersebut.  Namun ternyata ada beberapa orang yang tidak menyukai akan adanya unta ajaib itu. Mereka adalah orang-orang yang sudah sejak lama tidak senang dengan Nabi Shaleh As.

Di suatu malam, mereka pun telah merencanakan untuk membunuh unta ajaib tersebut. Mereka cemas jika unta ajaib itu dibiarkan terus menerus hidup maka akan makin banyak orang yang beriman dan mengikuti nabi Shaleh As. Dan Akhirnya, para pemimpin orang-orang kafir sepakat untuk membunuh unta Nabi Shaleh. 

Kemudian, mereka menunjuk seorang pemuda berbadan kekar untuk membunuh unta ajaib itu.
Di pagi hari tatkala matahari muncul di ufuk timur, ketika orang-orang berbondong-bondong untuk mengambil air di telaga, seperti biasanya para penduduk menyambut kedatangan unta ajaib itu, lalu mereka memerah air susunya secara bergiliran. Akan tetapi Orang-orang kafir yang fanatik kepada berhalanya menjadi semakin panas hati. Dan Diam-diam pemuda kafir yang berbadan kekar sedang menanti saat yang tepat untuk membunuh unta ajaib itu. Dan ktika orang-orang sudah meninggalkan unta itu, si pemuda berbadan kekar yang telah di utus untuk membunuh unta ajaib itu pun membunuh unta tersebut.

Ketika Nabi Shaleh mengetahui bahwa unta itu telah di sembelih maka nabi Shaleh pun marah besar . Dia segera menuju telaga dan sesampainya di telaga.

Nabi Shaleh berkata, "Wahai kaumku! Siapakah yang telah berani membunuh unta ajaib itu?"

Dan pemuda yang membunuh unta itu pun berkata, "Akibat dari untamu itu, telaga menjadi kotor. Orang-orang tergila-gila pada air susunya. Kamilah yang telah membunuh nya."

Berkata Nabi Shaleh,
"Apakah engkau tidak ingat? Bahwa Aku telah memperingatkan pada kalian, jangan sesekali kalian mengganggu unta itu. Apalagi sampai membunuhnya. Bila kalian melakukannya, berarti kalian siap menerima azab dari Allah,"

Jawab orang kafir,
"Mana mungkin Tuhanmu Allah bisa mengirim kan azab kepada kami? Buktikan! Kami ingin tahu dan merasakan nya!"

Ketika Nabi Shaleh mendengar tantangan kaum Tsamud itu, Nabi Shaleh pun memberi tahu bahwa azab Allah akan datang dalam tiga hari lagi. Dijelaskan Allah dalam Surah Huud (11):65, "Mereka membunuh unta itu. Maka berkatalah Nabi Shaleh, "Bersukarialah kamu sekalian di rumah selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan."

~ Di hari pertama setelah unta ajaib itu terbunuh, suasana masih terasa biasa-biasa saja.

~ Di hari kedua pun sama masih biasa-biasa saja.

~ Dan pada hari ketiga, janji Allah pun tiba. Langit menjadi gelap. Orang-orang pun mulai panik. 

Sementara itu Nabi Shaleh dan pengikutnya, orang-orang beriman sudah pergi menyelamatkan diri. Dan Petir pun mulai menyambar orang-orang kafir.


Al Quran mengatakan, "Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhanny, lalu mereka di sambar petir sedang mereka melihatnya." (QS. Adz-Dzaariyaat (51):44).

Mereka juga diguncang gempa bumi dan Mereka pun mati di dalam rumah mereka masing-masing.
Allah SWT berfirman, "Karena itu mereka ditimpa gempa. Karena itu, jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka." (QS. Al-A'raaf[7]:78).

Semoga sepenggal kisah tentang Nabi Shaleh dan kaum tsamud ini dapat menambah ke imanan kita kepada Allah SWT. Saya selaku penulis di fauzilblog001.blogspot.com, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan kisah tersebut, terimakasih.

Boleh di bagikan jangan lupa sertakan link blog ini fauzilblog001.blogspot.com.