Sumur tua peninggalan nenek moyang yang terdapat di Dk. Tlogowaru, Ds. Tlogosih, Kec. Kebonagung, Kab. Demak, tidak bisa surut meski di ambil dengan pompa oleh puluhan warga tlogowaru, sumur ini menjadi salahsatu sumber perairan bagi warga tlogowaru ketika musim kemarau tiba, kedalaman sumur ini hanya 4.m dari permukaan tanah, sampai saat ini sudah terdapat 23 paralon milik warga setempat.
Dulu ketika saya masih kecil kira-kira 30 tahun silam sumur ini sempat di anggap oleh warga sebagai sumur kramat, jadi ada beberapa warga yang meyakini bahwa sumur tersebut adalah sumur keberkahan, akan tetapi warga setempat sslah dalam menanggapi berkah sumur tersebut.
Jadi beberapa warga tlogowaru sering memberi sesajen pada sumur tersebut ketika warga sedang memiliki hajat, semisal acara-acara khitan untuk anaknya dan acara pernikahan, hal seperti itu sudah menjadi hal yang biasa di perdukuhan tlogowaru.
Akan tetapi dengan perkembangan zaman dan banyak para generasi-generasinya yang sedikit memahami ilmu islam aktifitas sesajen tersebut pelan pelan mulai di tinggal kan oleh warga setempat, memang saya akui meskipun nenekmoyang kita masih mempercai hal seperti sesajen dan sejenisnya namun mereka telah mendidik anak-anak nya dengan baik, dengan menitipkannya di pondok pesantren, jadi anak-anak penerusnya yang memiliki pendidikan dari pesantren tersebut lah yang pelan-pelan telah menggerus atau meniadakan aktifitas sesajen yang dulunya di lakukan oleh ayah,ibunya.
Berikut adalah gambar yang saya ambil langsung dari kamera ponsel saya, ada banyak paralon yang terdapat di situ, itu adalah paralon yang terhubung dengan pompa sedot yang terdapat pada beberapa rumah warga tlogowaru.
Baca juga :
Sekarang ini di sumur tua yang dulu di anggap sumur kramat oleh sesepuh warga tlogowaru, sekarang ini telah berubah menjadi sumur satu-satunya penghasil sumber mata air terbesar di perdukuhan tlogowaru, aktifitas seperti memberi sesajen pun telah di tinggalkan oleh warga tlogowaru.
Perkembangan zaman dan pengetahuan ilmu islam dari pesantren telah mengubah kepercayaan dari sesepuh warga tlogowaru dan telah meninggalkan kepercayaan nya tentang sesajen.
Seharusnya kita tau jika rahmat dan keberkahan adalah milik Allah subhanahu wa ta'ala, tidak sepantasnya kita memuja selain daripada Allah subhanahu wa ta'ala, sekarang warga tlogowaru telah mengerti bahwa segala sesuatunya adalah milik Allah, jangankan hanya sumber mata air yang terdapat pada sumur, lautan yang takterhingga airnya adalah milik Allah subhanahu wa ta'ala.
Sahabat islam yang di rahmati Allah subhanahu wa ta'ala, sumur yang terdapat di perdukuhan tlogowaru adalah sebagai perantara dari Allah untuk memenuhi kebutuhan air warga tlogowaru, letak dari sumur tersebut adalah di perdukuhan tlogowaru Rt. 01, Rw. 04, terletak di pinggir sungai kecil bersebelahan dengan toko kecil milik Bapak busri, jika sahabat mencari di google map maka nampaklah toko yang berdampingan dengan sumur tersebut dengan nama Caffè Kita.
Sahabat semoga ulasan ini bisa memberi atau menambah sedikit wawasan pada setiap pembacanya, saya berharap para pembaca dapat memetik inti dari ulasan ini, sesungguhnya keberkahan adalah milik Allah, tidak sepantasnya kita memuja selain Allah subhanahu wa ta'ala, mari kita ber benah diri dan dekatkan diri kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan berkah serta rahmatnya, Aamiin...
Dulu ketika saya masih kecil kira-kira 30 tahun silam sumur ini sempat di anggap oleh warga sebagai sumur kramat, jadi ada beberapa warga yang meyakini bahwa sumur tersebut adalah sumur keberkahan, akan tetapi warga setempat sslah dalam menanggapi berkah sumur tersebut.
Jadi beberapa warga tlogowaru sering memberi sesajen pada sumur tersebut ketika warga sedang memiliki hajat, semisal acara-acara khitan untuk anaknya dan acara pernikahan, hal seperti itu sudah menjadi hal yang biasa di perdukuhan tlogowaru.
Akan tetapi dengan perkembangan zaman dan banyak para generasi-generasinya yang sedikit memahami ilmu islam aktifitas sesajen tersebut pelan pelan mulai di tinggal kan oleh warga setempat, memang saya akui meskipun nenekmoyang kita masih mempercai hal seperti sesajen dan sejenisnya namun mereka telah mendidik anak-anak nya dengan baik, dengan menitipkannya di pondok pesantren, jadi anak-anak penerusnya yang memiliki pendidikan dari pesantren tersebut lah yang pelan-pelan telah menggerus atau meniadakan aktifitas sesajen yang dulunya di lakukan oleh ayah,ibunya.
Berikut adalah gambar yang saya ambil langsung dari kamera ponsel saya, ada banyak paralon yang terdapat di situ, itu adalah paralon yang terhubung dengan pompa sedot yang terdapat pada beberapa rumah warga tlogowaru.
Baca juga :
Sekarang ini di sumur tua yang dulu di anggap sumur kramat oleh sesepuh warga tlogowaru, sekarang ini telah berubah menjadi sumur satu-satunya penghasil sumber mata air terbesar di perdukuhan tlogowaru, aktifitas seperti memberi sesajen pun telah di tinggalkan oleh warga tlogowaru.
Perkembangan zaman dan pengetahuan ilmu islam dari pesantren telah mengubah kepercayaan dari sesepuh warga tlogowaru dan telah meninggalkan kepercayaan nya tentang sesajen.
Seharusnya kita tau jika rahmat dan keberkahan adalah milik Allah subhanahu wa ta'ala, tidak sepantasnya kita memuja selain daripada Allah subhanahu wa ta'ala, sekarang warga tlogowaru telah mengerti bahwa segala sesuatunya adalah milik Allah, jangankan hanya sumber mata air yang terdapat pada sumur, lautan yang takterhingga airnya adalah milik Allah subhanahu wa ta'ala.
Sahabat islam yang di rahmati Allah subhanahu wa ta'ala, sumur yang terdapat di perdukuhan tlogowaru adalah sebagai perantara dari Allah untuk memenuhi kebutuhan air warga tlogowaru, letak dari sumur tersebut adalah di perdukuhan tlogowaru Rt. 01, Rw. 04, terletak di pinggir sungai kecil bersebelahan dengan toko kecil milik Bapak busri, jika sahabat mencari di google map maka nampaklah toko yang berdampingan dengan sumur tersebut dengan nama Caffè Kita.
Sahabat semoga ulasan ini bisa memberi atau menambah sedikit wawasan pada setiap pembacanya, saya berharap para pembaca dapat memetik inti dari ulasan ini, sesungguhnya keberkahan adalah milik Allah, tidak sepantasnya kita memuja selain Allah subhanahu wa ta'ala, mari kita ber benah diri dan dekatkan diri kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan berkah serta rahmatnya, Aamiin...