Masa Iddah Wanita

advertise here
Masa iddah, yang berarti menunggu. Dimana seorang wanita yang sudah di ceraikan oleh suaminya, baik dengan cara suaminya meninggal dunia ataupun masih hidup, seorang wanita memiliki masa menunggu, yang di sebut dalam islam adalah iddah, jika wanita tersebut ingin menikah dengan laki-laki lain.

Seorang wanita yang sedang dalam masa iddah di sebut mu'taddah. Iddah sendiri di bagi menjadi 2, yaitu:
  • Iddah mutawaffa‘anha, wanita yang di tinggal mati oleh suaminya.
  • Iddah ghair mutawaffa‘anha, wanita yang tidak di tinggal mati oleh suaminya.

Iddah diwajibkan untuk memastikan apakah perempuan tersebut rahimnya sedang mengandung atau tidak, hal tersebut adalah penyebab kenapa seorang perempuan harus menunggu dalam masa yang telah ditentukan dalam islam.

Apabila ia menikah dalam masa iddah, sedangkan kita tidak mengetahui apakah perempuan tersebut sedang hamil atau tidak dan ternyata dia hamil maka akan timbul sebuah pertanyaan “Siapa bapak dari anak ini?” dan ketika anak tersebut lahir maka dinamakan “anak syubhat”, yakni anak yang tidak jelas siapa bapaknya dan apabila anaknya adalah perempuan maka ia tidak sah, karena ia tidak dinikahkan oleh walinya.
Massa iddah di mulai dari hari pertama kematian suaminya, atau dari hari pertama ia di ceraikan. Waktu iddah adalah 100 hari, jadi wanita yang telah di ceraikan suaminya atau di tinggal mati oleh suaminya, dan wanita tersebut ingin menikah dengan laki-laki lain, maka wanita tersebut harus menghabiskan masa iddah nya terlebih dahulu yaitu selama 100 hari, dan wanita tersebut harus mengetahui apakah di dalam rahim nya terdapat janin atau tidak.

Masa idah 100 hari sebenarnya tidak terlalu lama, karena masa iddah yang sebenarnya adalah 1000 hari. Pada zaman nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, ada seorang wanita cantik yang kecantikan nya no satu di negara arab, dan wanita tersebut telah di tinggal mati oleh suaminya, karena dia adalah wanita tercanti di negara arab maka setelah kematian suaminya, tentu banyak para kaum lelaki ingin menikahinya namun wanita tersebut harus menunggu 1000 hari untuk dapat menikah dengan laki-laki lain.

Karena masa iddah yang begitu lama yakni 1000 hari maka wanita tersebut tidak sanggup menunggu selama 1000 hari, dan wanita tersebut menghadap nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, dan mengeluhkan tentang masa iddah yang begitu lama.

Nabi pun tidak langsung menjawab keluhan dari wanita tersebut,  lalu nabi pergi ke kamar nya dengan tujuan hendak berdoa dan minta petunjuk dari Allah subhanahu wa ta'ala tentang masa iddah yang begitu lama, namun ketika nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam telah masuk kamar nya ternyata sudah ada malaikat jibril yang menunggu Nya di kamar, setelah itu nabi menerima wahyu dari malaikat jibril tentang masa iddah yang cukup dengan 100 hari saja.

Setelah itu di sampaikan lah oleh nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam kepada wanita tersebut, masa iddah tidak perlu 1000 hari melainkan cukup 100 hari saja, setelah itu di terimalah masa iddah 100 hari tersebut.